Willemien Groot Laboratorium pemercepat partikel terbesar dan terkuat di dunia, Large Hadron Collidor (LHC), mulai berfungsi hari ini (10/09). Delapan ribu ilmuwan dari 85 negara terlibat pembangunan kompleks raksasa di dekat kota Jenewa, Swiss. Berbeda dari sebelumnya, para peniliti kini tidak lagi khawatir bumi ini akan lenyap dalam lubang hitam. Mereka berharap dapat memperoleh pengertian baru mengenai terbentuknya kosmos atau alam semesta. Large Hadron Collider (LHC) adalah terowongon bulat sepanjang 27 kilometer yang dibangun bawah tanah kompleks CERN di perbatasan Perancis-Swiss. Para ilmuwan CERN - pusat penelitian nuklir Eropa - akan melakukan tumbukan antara kelompok-kelompok partikel, yang disebut proton, dengan kecepatan yang setara kecepatan cahaya. Energi yang terbentuk akibat tumbukan itu mirip dentuman dahsyat. Akibat Big Bang terbentuklah alam semesta milyaran tahun lalu. Bagi guru besar Frank Linde, direktur Institut Fisika Subatom Belanda (NIKHEF) tibalah sudah hari H. Sepuluh tahun silam ia turut serta dalam pembangunan kompleks ilmu penelitian terbesar di dunia. "Kami bukannya ingin membuat hal-hal raksasa. Tapi kami ini mempercepat partikel-partikel sebelum mereka membentuk energi dahsyat akibat tumbukan. Kalau itu terjadi, maka sangatlah sulit membengkokkan mereka. Dan justru itulah yang ingin kami lakukan karena partikel-partikel itu akan digunakan lagi. Jadi kami membiarkan partikel-partikel itu berputar-putar dan saling bertumbukan. Panjang mesin ini harus 27 kilometer apabila kami ingin memperoleh energi yang dibutuhkan unrtuk dapat mencapai penemuan-penemuan baru". Di terowongan sepanjang 27 kilometer itu, proton-proton dengan arah berlawanan berputar-putar semakin cepat sampai mendekati kecepatan cahaya. 1600 magnet superkonduktor mencegah proton-proton keluar dari lintasannya. Lima detektor di kompleks bawah tanah mencatat setiap tumbukan dan partikel-partikel yang dihasilkan akibat tumbukan itu. Semuanya berlangsung di bawah -271 drajat Celsius; berarti mendekati titik nol absolut. Partikel Higgs Salah satu detektor akan mencari apa yang disebut partikel Higgs: satu-satunya partikel yang masih belum ditemukan. Partikelnya ada, tapi belum pernah ditemukan. Alat terbaik yang dapat melacaknya adalah Detektor Atlas, salah satu dari tiga sumbangan Belanda kepada proyek LHC, kata Linde. Linde: "Tim Belanda memberikan sumbangan besar untuk lapisan luar detektor itu yang dapat menunjukkan keberadaan partikel Higgs, kapan muncul dan kapan hilangnya. Dan itu adalah salah satu penemuan yang menjanjikan". Partikel Higgs yang belum ditemukan itu memberi massa kepada partikel lainnya. Tanpa partikel itu maka alam semesta menjadi tidak teratur, di mana semua terbang berputar dengan kecepatan cahaya. Lubang hitam Para optimis sejati berharap akan munculnya lubang hitam superkecil. Pemusatan massa yang cukup besar itu memiliki kekuatan gravitasi yang tidak bisa melepaskan apa pun termasuk cahaya. Selain itu lubang hitam dapat menyedot segala materi di sekitarnya. Diduga lubang-lubang hitam, di mana satu terdapat di sistem Bimasakti kita, terbentuk sesaat setelah timbulnya dentuman dahsyat. Wetenschap: CERN zwart gatSecara teori lubang hitam dapat ditiru dengan memasukkan sebanyak mungkin materi dalam satu ruangan yang amat kecil. Di LHC hal itu dimungkinkan kata ahli fisika nuklir Professor Nicolo de Groot. Jika itu berhasil dan jika kami dapat melihat partikel itu terpecah maka itu akan dapat menceritakan tentang kekuatan gravitasi dalam jarak yang sangat dekat. Jarak yang lebih kecil dibanding jarak atom. Groot: " Salah satu kekuatan yang tidak kami pahami adalah gravitasi. Kami dapat menerangkan kekuatannya dengan teori quantum, dan menghitung kekuatannya dengan tepat. Padahal gravitasi merupakan kekuatan yang sangat lemah. Dan kami tidak dapat menggambarkannya dalam jarak yang amat sangat dekat. Dan menemukan obyek seperti lubang hitam kecil dengan kekuatan gravitasi yang sangat kuat dalam jarak yang amat dekat, akan memberikan jawaban penting mengenai bagaimana semuanya dapat terjadi. Proyek itu memakan biaya sekitar enam milyar euro. Proyek yang memakan banyak dana untuk memuaskan ilmu keingintahuan penelitian, padahal tidak dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, aku direktur Frank Linde dari NIKHEF. Namun di masa lalu pusat penelitian nuklir Eropa, CERN memberikan sumbangan dalam pengembangan internet, tanpa berhubungan dengan penelitian. Itu adalah penemuan yang sangat berharga. Sumber : Radio Netherland
Tolong tinggalkan pesan dan klik salah satu iklan di pojok kiri bawah.TERIMA KASIH
0 Komentar:
Posting Komentar
1. Silahkan tulis komentar anda
2. Dikolom 'Beri Komentar Sebagai' pilih saja Name/URL
3. Isilah nama&URL anda. atau *URL bisa dikosongi
4. Poskan komentar
5. Klik tombol LIKE/SUKA pada laman disebelah kanan.
6. Kunjungi tulisan lainnya di bawah ini.