Kiriman Dari : Nurita Putranti
UN (Ujian Nasional) hanya membodohi diri sendiri. Kenapa begitu? Ya, memang begitu kenyataan yang terjadi. demi memperoleh nilai tinggi melebihi batas yang ditetapkan pemerintah, oknum guru, siswa, orang tua, lembaga bimbingan belajar dengan giatnya menghalalkan segala cara.
Isu bocornya kunci jawaban UN sudah berredar beberapa hari sebelum pelaksanaan UN. Tidak hanya unci jawaban, tetapi fotokopi-an soal pun ikut dijual. bahkan >1 sekolah yang siswanya bekerjasama untuk mendapatkan paket bocoran soal tersebut. Harganya pun bervariasi, semakin dekat pelaksanaan UN, harga semakin naik.
Beginikah hasil akhir yang harus ditempuh siswa selama 3 tahun belajar?? Tingkat kejujuran dan kecurangan pelaksanaan UN sangat tipis. Apa gunanya mendapat nilai tinggi tetapi lulus dengan cara yang tidak baik.
Banyak kasus tahun sebelumnya yang kita temui bahwa siswa menjadi korban karena “proyek” oknum yang tidak bertanggung jawab. Soal tipe pilihan menjadi tidak efektif untuk menilai tingkat kecerdasan siswa.
Sudah sesuai dan pantaskah semua sekolah di Indonesia melaksanakan UN sebagai standar kelulusan? Sementara kondisi setiap sekolah tidaklah sama. Mulai dari fasilitas sekolah sampai kualitas guru yang mengajar. Dalam satu kota saja sudah berbeda-beda, apalagi seluruh Indonesia.
Bagaimana negeri ini bisa maju jika pendidikan para penerus bangsa tidak baik. Kualitas pendidikan tidak hanya dinilai dari hasil akhir tetapi proses pendidikan itu yang penting. Semoga kecurangan atau ketidakjujuran UN terjadi untuk terakhir kalinya. Tidak perlu diperpanjang di tahun berikutnya.
Ok, sekarang saat menceritakan apa saja yang dilakukan para peserta UN. Di awal pelaksanaan, mereka serius dalam mengisi identitas pada LJK. Namun keseriusan tersebut belum tentu benar dalam pengisiannya. Masih ditemui peserta yang keliru antara nama yang tertera di kotak dengan huruf yang dibulatkannya. Apalagi bagi peserta yang namanya panjang Kode paket soal dan mata pelajaran yang diujikan pun kadang tidak dibulatkan. Saya pernah menemukan peserta yang mengisi data tanggal lahir dengan mencantumkan tahun lahir 2010. Nah loh?! baru lahir kok sudah bisa ikut UN Disinilah peran para pengawas untuk memeriksa identitas peserta pada LJK yang telah mereka isi.
Setelah mendapatkan soal, berbagai ekspresi diberikan peserta UN. Ada yang bengong, terpana melihat soal UN. Ada juga yang senyum-senyum sendiri bahkan wajah tanpa ekspresi pun tak lepas dari pandangan saya. Berbagai gaya mereka lakukan, posisi senyaman mungkin dalam pengerjaaan soal UN. Satu tangan menopang dagu, sambil garuk-garuk kepala, memegang jidat, membolak-balik lembar soal, menatap lagnit-langit ruang UN, mencari kesempatan lirik kiri-kanan-depan-belakang, dan parahnya ada yang memandangi para pengawas. Mungkin ada jawaban di wajah para pengawas, huehehe… ada juga yang sibuk meraut/menajamkan pensil sampai me-lap keringat di wajah
Salah satu pengawas mengedarkan daftar hadir untuk di tandatangani oleh peserta yang hadir. Saya pernah melihat LJK siswa sudah diberi tanda disemua nomor. Padahal baru 30 menit pelaksanaan UN. Kejadian lucu terlihat waktu ujian Bahasa Inggris. Saat sesi soal listening dilakukan pada bagian awal tetapi ada saja peserta yang tidak menyimak listening malah membuka-buka lembar soal di bagian akhir. Weleh…weleh…
Sebelum bel tanda berakhirnya pelaksanaan UN, peserta tidak diperbolehkan meninggalkan ruang ujian walaupun mereka sudah selesai mengerjakan soal UN. Lalu apa yang mereka lakukan??! Merebahkan kepala mereka di atas meja, mencari kesempatan melirik rekan seperjuangan lain untuk mengamalkan sikap saling tolong-menolong, membolak-balik lembar soal, membelai rambutnya yag panjang (peserta perempuan) bahkan asyikl memencet jerawat.
Seandainya pengawas boleh membawa/mengaktifkan hape/alat elektronik lainnya, sudah saya rekam tingkah laku mereka untuk dijadikan film dokumenter, huahahaha…
Sekian cerita yang dapat saya bagikan selama mengawas UN 2010.
Semoga bermanfaat
0 Komentar:
Posting Komentar
1. Silahkan tulis komentar anda
2. Dikolom 'Beri Komentar Sebagai' pilih saja Name/URL
3. Isilah nama&URL anda. atau *URL bisa dikosongi
4. Poskan komentar
5. Klik tombol LIKE/SUKA pada laman disebelah kanan.
6. Kunjungi tulisan lainnya di bawah ini.